Menentukan Ukuran Tinggi Plafon Rumah
Tinggi plafon rumah memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai sirukulasi udara dirumah agar tidak menjadi pengap. Serta dengan tinggi plafon kamu bisa menyesuaikan untuk dekorasi lampu gantung yang akan di pasang di rumah kamu.
Tinggi plafon sebenarnya tidak memeiliki hukum baku, tinggi plafon bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan tiap orang. Tapi ini akan berlaku jika kamu menginginkan lampu tertentu dan membutuhkan tinggu plafon yang sesuai agar bisa terlihat indah dengan lampu yang akan kamu pasang.

Pengertian Plafon Plafon adalah batas batas atas sebuah ruang. Fungsi plafon berbeda dari fungsi atap karena plafon tidak melindungi ruangan dari panas ataupun hujan, tapi lebih kepada nilai estetika untuk menutupi struktur atap sehingga ruangan terlihat lebih rapi dan bersih.
Terdapat dua jenis plafon pada bangunan yaitu plafon terbuka dan tertutup. Plafon terbuka disebut dengan expose ceiling karena langsung menggunakan struktur atap sebagai plafon. Cara ini juga bisa dianggap tidak menggunakan plafon sama sekali. Sementara plafon tertutup adalah plafon yang menggunakan bahan tertentu untuk menyembunyikan sebagian atau seluruh struktur atap sehingga tidak terlihat dari ruang di bawahnya. Menentukan Tinggi Plafon
Walaupun kamu menentukan sendiri untuk tinggi plafon rumahmu, tapi tinggi plafon tidak bisa dibuat sembarangan karena akan berdampak pada estetika ruang dan kenyamanan ruang tersebut. Sebelum menentukan tinggi plafon ada baiknya kita memperhatikan hal-hal disekitar, seperti iklim, fungsi ruang, proporsi ruang atau estetika ruang, sirkulasi udara dan pencahayaan serta biaya proyek yang ditentukan.
1. Tinggi Plafon dari Kondisi Iklim Iklim suatu daerah sangat berpengaruh, karena iklim di suatu daerah menyebabkan perbedaan suhu yang cukup signifikan. Manusia memerlukan suhu yang ideal untuk tinggal. Karena itu diperlukan sebuah cara agar ruangan yang ditempati sesuai dengan kebutuhan. Dengan plafon yang lebih rendah dapat membuat ruangan menjadi lebih hangat dan plafon yang tinggi dapat membuat ruangan terasa lebih sejuk.
Di daerah yang memiliki iklim dingin cenderung menggunakan plafon yang rendah. Sebut saja di Jepang atau Eropa yang menggunakan tinggi plafon untuk ruang tidur sekitar 2,4 hingga 2,5 meter. Hal ini dapat menekan penggunaan pemanas ruangan saat musim dingin atau musim salju.
Sementara di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan suhu siang hari yang cukup panas sehingga memerlukan sirkulasi udara yang lebih baik. Biasanya plafon dibuat lebih tinggi untuk daerah pesisir pantai. Tinggi plafon yang digunakan pada daerah ini sekitar 2,8 hingga 3,5 meter.
2. Tinggi plafon dari Fungsi Ruang
Fungsi ruangan pun ikut menentukan tinggi plafon ruangan tersendiri. Ruangan yang digunakan untuk aktivitas banyak orang biasanya menggunakan plafon yang lebih tinggi. Seperti ruang keluarga di rumah yang memiliki tinggi lebih dari 3 meter atau aula di sekolah atau kampus yang memiliki tinggi plafon hingga 5 meter.
Sementara untuk ruang yang lebih sedikit orang berada di dalamnya bisa menggunakan tinggi plafon yang lebih rendah. Seperti kamar mandi yang rata-rata memiliki tinggi plafon 2,4 meter.
3. Tinggi Plafon dari Proporsi dan Estetika
Ruangan yang indah adalah ruangan yang proporsional dalam hal panjang, lebar maupun tinggi. Standar rumus untuk tinggi plafon berlaku sebagai berikut :
Tinggi plafon = 1/2 x (panjang ruangan+lebar ruangan).
Misalnya ruangan dengan ukuran 3 x 4 meter akan tampak lebih proporsional jika tinggi plafonnya (3+4)/2 = 3,5 meter.
Selain itu tinggi plafon juga dapat dimainkan untuk keperluan estetika seperti pada pemasangan lampu gantung rumah. Kamu pun bisa membuat plafon dengan permainan drop ceiling yang membuat plafon seolah memiliki tingkat ketinggian yang berbeda yang digunakan untuk fokus/focal point.

4. Tinggi Plafon dari Pencahayaan Ruang
Berapa tinggi plafon juga mempengaruhi pencahayaan pada ruangan. Ruangan dengan plafon yang tinggi akan memerlukan pencahayaan yang lebih banyak sementara ruangan dengan plafon yang lebih rendah hanya membutuhkan pencahayaan yang lebih sedikit.
Tinggi plafon akan sangat berpengaruh pada pemilihan jenis lampu dan peletakkan titik lampu pada sebuah ruangan. Plafon yang lebih tinggi dapat menggunakan pencahayaan yang lebih variatif, seperti lampu crystal dengan ukuran besar.
5. Tinggi plafon dari Struktur Bangunan
Untuk rumah atau bangunan dengan lantai bertingkat akan ada perbedaan cara menentukan tinggi plafon yang ideal. Rumah bertingkat akan membutuhkan struktur berupa balok dan plat lantai yang dapat membatasi tinggi plafon. Sementara lantai tingkat tidak bisa dibuat terlalu tinggi karena akan berpengaruh pada jumlah anak tangga dan biaya.
Plafon di lantai atas bisa dibuat dengan ketinggian ideal sementara di lantai bawah tidak bisa karena terbatas. Umumnya plafon hanya bisa dibuat setinggi plat lantai dengan memunculkan balok yang mungkin mengganggu. Sebaiknya jarak antar lantai minimal 3,2 meter untuk bisa mendapat pafon dengan ketinggian 2,75 meter yang sudah ideal.
6. Tinggi Plafon dari Besar Biaya
Hal yang sangat berpengaruh yaitu, perhitungan dalam menentukan tinggi plafon dengan budget pembangunan. Semakin tinggi plafon sebuah rumah atau bangunan lainnya pastinya memiliki dinding yang lebih tinggi sehingga memerlukan biaya lebih.
Hal ini mungkin tidak akan terasa untuk sebuah rumah tinggal dengan ruangan yang sedikit. Namun hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat terasa untuk bangunan bersusun dengan jumlah uang yang cukup besar. Misalnya Hotel, rumah susun, maupun Komplek Perkantoran. Ini menjadi alasan mengapa pada tempat-tempat tersebut plafonnya dengan ketinggian yang lebih pendek dari rumah pribadi, yaitu sekitar 2,5 hingga 2,8 meter.